Latest Post

Infonews - Guna meringankan kebutuhan masyarakat, Koperasi Kodim 0319/Mentawai buka penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) di wilayah kepulauan Mentawai, Rabu (20/8/2025).


Penjualan beras SPHP ini merupakan kerjasama koperasi kodim 0319/Mentawai dengan Bulog Sumbar dalam rangka mendukung program pemerintah untuk membantu meringankan kebutuhan pangan masyarakat.


Kegiatan gerakan pangan murah ini sudah berlangsung selama tiga hari, dimana antusias masyarakat sangat luar biasa dengan beramai-ramai mendatangi koperasi Kodim 0319/Mentawai.


Gerakan pangan murah, koperasi kodim 0319/Mentawai menjual beras SPHP ukuran 5 kg kepada masyarakat Mentawai dengan tujuan membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau sekaligus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di wilayah.


Dandim 0319/Mentawai, Letkol Inf Restu Petrus Simbolon, S.I.P., M.I.P menyampaikan, gerakan pangan murah dengan bekerjasama Bulog Sumbar akan di buka setiap hari sampai bulan Desember 2025.


“Program ini kita harapkan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sekaligus menjaga daya beli masyarakat” tuturnya.


Kegiatan pangan murah ini, kata dia akan  laksanakan setiap hari untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok berkualitas dengan harga yang terjangkau.


Dikatakan, kegiatan gerakan pangan murah ini meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pokok.


“Langkah ini dapat menjaga daya beli masyarakat dan mengantisipasi lonjakan harga beras di pasaran” ucap Dandim


Kegiatan ini sebagai bentuk perhatian nyata dari TNI dengan harapan dapat dilaksanakan secara berkala agar manfaatnya semakin luas dirasakan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayah Mentawai” pungkasnya.



Editor : Tim Redaksi

 



INFONEWS- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Padang menegaskan pentingnya pengelolaan anggaran daerah yang transparan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Mereka menilai, program pembangunan yang dijalankan pemerintah kota harus memiliki ukuran keberhasilan yang jelas agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh publik.

“Pengelolaan APBD bukan hanya sekadar serapan, tapi juga seberapa efektif menjawab kebutuhan warga. Karena itu kami mendorong agar perencanaan program diperkuat dan pemerataan pembangunan di seluruh kecamatan lebih diperhatikan,” ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Padang, Rafdi, dalam rapat paripurna pengesahan KUA-PPAS 2026, Rabu (20/8/2025).

Selain anggaran, Fraksi PKS juga menyoroti sektor layanan publik, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur dasar.

Menurut Rafdi, pelayanan rumah sakit daerah perlu ditingkatkan, terutama terkait ketersediaan tenaga medis dan fasilitas penunjang. Begitu pula di bidang pendidikan, yang dinilai masih membutuhkan perhatian, khususnya sarana sekolah di wilayah pinggiran.

PKS juga mendorong agar Pemko Padang lebih serius dalam memperkuat sistem mitigasi bencana. Mengingat Padang berada di kawasan rawan gempa dan tsunami, anggaran kebencanaan disebut harus diperkuat melalui program nyata yang melibatkan masyarakat.

Persoalan kemacetan dan tata ruang kota juga menjadi catatan. Rafdi menekankan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi tidak boleh bersifat jangka pendek.

Rapat paripurna yang turut dihadiri Wali Kota Padang, Fadly Amran, dan jajaran pimpinan DPRD itu menjadi forum penting dalam siklus pengawasan DPRD terhadap jalannya pemerintahan.

Fraksi PKS menutup pandangannya dengan ajakan agar eksekutif dan legislatif menjaga sinergi demi mewujudkan Padang sebagai kota yang maju, adil, dan berkelanjutan.

“Fraksi PKS mendukung penuh pembangunan, tetapi kami juga mengingatkan agar setiap kebijakan mengutamakan prinsip keadilan dan keberlanjutan. Jangan sampai ada ketimpangan antarwilayah di Kota Padang,” ucapnya.(bim)

 



INFONEWS, PADANG-- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat tidak hanya fokus pada layanan transportasi kereta api, tetapi juga menghadirkan fasilitas kesehatan bagi pekerja, keluarga, serta masyarakat umum melalui Klinik Mediska Padang, Klinik Mediska Lubuk Alung dan Pos Kesehatan di setiap stasiun di wilayah operasional Divre II Sumbar.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menyampaikan bahwa Klinik Mediska Padang yang berlokasi di Jl. Andalas No. 3 Kota Padang telah melayani masyarakat dengan total kapitasi peserta BPJS hingga Agustus 2025 sebanyak 3.601 peserta, serta 1.234 peserta dari pekerja KAI dan keluarga. Klinik ini menawarkan layanan kesehatan tingkat pertama, mulai dari poli umum, poli gigi, poli kesehatan ibu dan anak, hingga layanan kefarmasian. Rata-rata pasien yang berkunjung mencapai 80 orang per hari.

Sementara itu, Klinik Mediska Lubuk Alung yang berlokasi di Stasiun Lubuk Alung juga menyediakan layanan kesehatan tingkat pertama seperti poli umum dan farmasi dengan jumlah kunjungan pasien rata-rata 3–4 orang per hari. Namun saat ini masih progres pengajuan kerja sama dengan BPJS.

“Kami berharap proses kerjasama ini dapat berjalan dengan lancar  sehingga Klinik Mediska Lubuk Alung dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat yang berada di sekitar lingkungan stasiun berupa layanan kesehatan secara maksimal.

Kedua klinik telah terakreditasi paripurna oleh Kementerian Kesehatan sebagai jaminan mutu layanan. Jam operasional klinik berlangsung dari Senin hingga Sabtu, dengan layanan Senin–Kamis pukul 08.00–16.00 WIB serta Jumat–Sabtu pukul 08.00–15.00 WIB. Klinik tutup pada Minggu dan hari libur nasional.

“Dengan akreditasi paripurna yang dimiliki Klinik Mediska, kami berharap kepercayaan masyarakat semakin meningkat serta dapat mendorong pola hidup sehat di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, Klinik Mediska Padang juga menyediakan pendaftaran online melalui aplikasi Mobile JKN, sehingga pasien dapat merencanakan kunjungan, mengambil nomor antrean, memilih dokter, hingga menyampaikan keluhan sebelum tiba di klinik.

Selain layanan rutin, Klinik Mediska Padang turut mendukung program pemerintah, di antaranya penanganan tuberkulosis (TBC) bagi pekerja KAI maupun peserta BPJS. Bahkan, bagi penumpang kereta api yang merasa kurang sehat saat berada di Stasiun Padang, dapat langsung memanfaatkan layanan kesehatan di klinik ini.

“Kehadiran Klinik Mediska Padang dan Klinik Mediska Lubuk Alung tidak hanya memberi manfaat bagi pekerja KAI, tetapi juga bagi masyarakat luas dengan menghadirkan akses kesehatan yang mudah dijangkau sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah operasi KAI Divre II Sumbar. Kami ingin memastikan pekerja KAI, keluarga, serta masyarakat umum mendapatkan layanan kesehatan yang layak, mudah diakses, dan berkualitas,” tutup Reza.(*)

SIARAN PERS
Divre II Sumbar
20 Agustus 2025

*Tak Hanya untuk Pegawai KAI, Klinik Mediska Layani Ribuan Peserta BPJS dan Masyarakat Umum*

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat tidak hanya fokus pada layanan transportasi kereta api, tetapi juga menghadirkan fasilitas kesehatan bagi pekerja, keluarga, serta masyarakat umum melalui Klinik Mediska Padang, Klinik Mediska Lubuk Alung dan Pos Kesehatan di setiap stasiun di wilayah operasional Divre II Sumbar.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menyampaikan bahwa Klinik Mediska Padang yang berlokasi di Jl. Andalas No. 3 Kota Padang telah melayani masyarakat dengan total kapitasi peserta BPJS hingga Agustus 2025 sebanyak 3.601 peserta, serta 1.234 peserta dari pekerja KAI dan keluarga. Klinik ini menawarkan layanan kesehatan tingkat pertama, mulai dari poli umum, poli gigi, poli kesehatan ibu dan anak, hingga layanan kefarmasian. Rata-rata pasien yang berkunjung mencapai 80 orang per hari.

Sementara itu, Klinik Mediska Lubuk Alung yang berlokasi di Stasiun Lubuk Alung juga menyediakan layanan kesehatan tingkat pertama seperti poli umum dan farmasi dengan jumlah kunjungan pasien rata-rata 3–4 orang per hari. Namun saat ini masih progres pengajuan kerja sama dengan BPJS.

“Kami berharap proses kerjasama ini dapat berjalan dengan lancar  sehingga Klinik Mediska Lubuk Alung dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat yang berada di sekitar lingkungan stasiun berupa layanan kesehatan secara maksimal.

Kedua klinik telah terakreditasi paripurna oleh Kementerian Kesehatan sebagai jaminan mutu layanan. Jam operasional klinik berlangsung dari Senin hingga Sabtu, dengan layanan Senin–Kamis pukul 08.00–16.00 WIB serta Jumat–Sabtu pukul 08.00–15.00 WIB. Klinik tutup pada Minggu dan hari libur nasional.

“Dengan akreditasi paripurna yang dimiliki Klinik Mediska, kami berharap kepercayaan masyarakat semakin meningkat serta dapat mendorong pola hidup sehat di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, Klinik Mediska Padang juga menyediakan pendaftaran online melalui aplikasi Mobile JKN, sehingga pasien dapat merencanakan kunjungan, mengambil nomor antrean, memilih dokter, hingga menyampaikan keluhan sebelum tiba di klinik.

Selain layanan rutin, Klinik Mediska Padang turut mendukung program pemerintah, di antaranya penanganan tuberkulosis (TBC) bagi pekerja KAI maupun peserta BPJS. Bahkan, bagi penumpang kereta api yang merasa kurang sehat saat berada di Stasiun Padang, dapat langsung memanfaatkan layanan kesehatan di klinik ini.

“Kehadiran Klinik Mediska Padang dan Klinik Mediska Lubuk Alung tidak hanya memberi manfaat bagi pekerja KAI, tetapi juga bagi masyarakat luas dengan menghadirkan akses kesehatan yang mudah dijangkau sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah operasi KAI Divre II Sumbar. Kami ingin memastikan pekerja KAI, keluarga, serta masyarakat umum mendapatkan layanan kesehatan yang layak, mudah diakses, dan berkualitas,” tutup Reza.(*)

Infonews - Sebagai bentuk kepedulian antar sesama, Babinsa Koramil 03/Sioban, Kodim 0319/Mentawai, Serka Robin Sianturi sambangi rumah warga di Desa Mara untuk lakukan kegiatan melayat.


Kegiatan melayat ini di rumah duka yang berada di Desa Mara Bapak Beni Sababalat, dimana anak beliau atas nama Praka Rajulsman Sababalat meninggal salah satu prajurit TNI AD.


"Hari ini kita kerumah duka dan menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya prajurit Praka Rajulsman Sababalat" ucap Babinsa Serka Robin Sianturi, Rabu (20/8/2025).


Selain kegiatan melayat kerumah duka, Babinsa juga menyampaikan kepada pihak keluarga untuk tetap sabar menghadapi cobaan ini dan di berikan ketabahan.


"Dalam proses pemulangan jenazah, semoga di mudahkan kelancaran hingga sampai di rumah duka di Desa Mara, kecamatan Sipora selatan" harapnya.


Dia mengatakan, sesama prajurit TNI kami turut belasungkawa atas meninggalnya praka Rajulsman Sababalat dalam insiden kecelakaan yang merenggut nyawa korban


"Semoga almarhum ditempatkan disisi Tuhan dan proses pemakaman berjalan lancar nantinya" tukasnya.



Editor : Tim Redaksi

Infonews - Menjalin komunikasi dengan mitra karib sudah menjadi keharusan yang di lakukan aparat teritorial sebagai bentuk kedekatan dengan warga binaan dalam melaksanakan tugas di wilayah.


"Kita harus saling menjalin komunikasi dengan warga binaan guna menunjang tugas di wilayah" ucap Babinsa Koramil 03/Sioban,Kodim 0319/Mentawai, Serda Chendra saat komsos dengan mitra karib, Selasa (19/8/2025).


Dia menyebut, kegiatan komunikasi sosial ini merupakan salah satu media yang terus di lakukan ditengah masyarakat, setidaknya terjalin silahturahmi.


"Hari ini kita komsos dengan mitra karib di Dusun Bukit Subur, Desa Bukit Pamewa bahas terkait aktivitas masyarakat" tuturnya.


Salah satu pembahasan dengan mitra karib ini bagaimana meningkatkan perekonomian keluarga dengan cara berinovasi, sehingga pendapatan terus bertambah.


Kegiatan ini, kata dia tidak hanya sebatas menjalin silahturahmi juga membantu kesulitan masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.


"Kita berharap kegiatan komsos yang kita lakukan ini terus berjalan di tengah masyarakat, sehingga motivasi yang di sampaikan menjadi barometer untuk kedepan" pungkasnya.



Editor : Tim Redaksi

 




INFONEWS, PADANG--PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat menerima kunjungan tim penilai Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 di Stasiun Padang, Senin (18/8). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian penilaian fasilitas pelayanan publik yang mendukung pengembangan pariwisata ramah muslim di Sumatera Barat.

Kepala Humas KAI Divre II Sumatera Barat, Reza Shahab, menjelaskan bahwa IMTI merupakan salah satu instrumen yang digagas oleh Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Bank Indonesia serta NHI Poltekpar Bandung. Penilaian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana komitmen daerah dalam mendukung pengembangan destinasi dan fasilitas yang ramah muslim.

Kunjungan tim IMTI diterima langsung oleh Manager Operasi dan Fasilitas Penumpang KAI Divre II Sumbar, Riki NS, mewakili Kepala Divre II Sumbar Muh. Tri Setyawan. Hadir pula Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab, serta Kepala Stasiun Padang, Jefri, bersama jajaran. Dari pihak pemerintah daerah, kegiatan ini diikuti oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Drs. Luhur Budianda, SY, M.Si, dan Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Doni Hendra, beserta jajaran.

Sementara itu, tim penilai IMTI yang dipimpin oleh R. Wisnu Rahtomo, S.Sos., MM., dan M. Romi Oktaviano, SE., MM.Par serta perwakilan Crescentrating, Ditra dan Miranda senada memberikan apresiasi terhadap fasilitas yang tersedia di Stasiun Padang.

“Pelayanan disabilitas di Stasiun Padang sangat ramah dan memudahkan pengguna. Selain itu, fasilitas untuk mendukung pariwisata ramah muslim juga telah disiapkan dengan baik, seperti ketersediaan beberapa musholla hingga masjid,” ujar Romi.

Melalui kunjungan ini, KAI Divre II Sumbar berharap dapat semakin memperkuat kontribusi dalam mendukung Sumatera Barat sebagai destinasi wisata ramah muslim di Indonesia.

“Kami terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik, tidak hanya dari sisi keselamatan dan kenyamanan perjalanan, tetapi juga dalam penyediaan fasilitas yang ramah bagi semua pelanggan, termasuk penyandang disabilitas maupun wisatawan muslim. Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk semakin meningkatkan kualitas layanan,” tutup Reza.(*)

Infonews - Usaha peternakan menggunakan sistim teknologi di Indonesia terbilang masih sangat sedikit khususnya di kepulauan Mentawai. Melalui pengabdian masyarakat skema top-down DPMK 2025 Institut Teknologi Bandung (ITB) bantu masyarakat dalam proses digitalisasi peternakan dengan menggunakan perangkat internet.


Dalam program tersebut ITB melaksanakan kegiatan pemanfaatan internet of things untuk digitalisasi peternakan ayam dan ikan di Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai yang di ikuti sejumlah masyarakat.


Dosen ITB, Hamonangan Situmorang, ST,MT menjelaskan, program kegiatan yang di laksanakan ITB dalam pengabdian kepada masyarakat salah satunya memberikan dampak ekonomi.


Dampak ekonomi yang di maksud itu adalah memberikan pelatihan secara teknik kepada masyarakat untuk menjadi sebuah pendapatan melalui kegiatan pemanfaatan internet untuk digitalisasi ternak ayam dan ikan.


"Kami memberikan kemudahan kepada masyarakat yang dalam kategori kemampuan tidak profesional dengan cara memberikan sistim terotomatisasi di kandang ternak ayam" ucapnya kepada media, Senin (18/8/2025).


Dikatakan sistim digitalisasi ternak ayam ini tidak rumit hanya sederhana saja dengan menjaga makanan ayam ditempatnya tidak kosong begitu juga air minumnya.


Nah, untuk menentukan ternak ayam itu tidak kepanasan atau kedinginan sudah ada peralatan yang disiapkan melalui sistim terotomatisasi digitalisasi bisa menggunakan leptop bisa juga dengan android.


Dia menyebut sistim digitalisasi ini ada dua konsep yang di lakukan yaitu peternakan dan perikanan, cuman saat ini masih di lakukan digitalisasi ternak ayam, kalau ternak ikan sensor belum ada reaksinya.


"Kalau ternak ayam ini sudah ada peralatannya, nah ketika ayam kepanasan tinggal nyalakan kipas, sebaliknya ketika kedinginan nyalakan lampu, ketika berbau ekspos berjalan. Pemberian makan ayam sudah diatur jadawalnya berapa kali sehari termasuk timbang berat ayam secara otomatis, aktivitas ayam dikandang terpantau" terangnya.


Pengoperasian ternak ayam melalui digitalisasi


Pertama warga harus membuat sebuah kandang sesuai banyak ayam yang akan di kembangkan, kalau saat ini hanya sebagai percontohan saja. Nah kalau idealnya satu alat itu ada sekitar 5 jutaan, supaya besar manfaatnya tentu kandang ayam yang di bangun yang agak luas, sehingga kemnafaatannya lebih besar.


Untuk sebagai demonstrasi, pihaknya menggunakan saluran listrik dari PLN, tapi untuk kedepan akan merancang arus listrik pembangkit tenaga Surya yang ditempelkan atau pembangkit tenaga angin, sehingga mengurangi beban biaya.


"Jadi kalau masyarakat yang ingin membuat kandang ayam di sarankan di lahan kosong yang cukup luas tidak dekat dengan pemukiman warga" sarannya.


Warga yang berada di pelosok 


Hamonangan Situmorang mengatakan, untuk daerah yang tidak ada jaringan internet bisa melakukan kerjasama dengan pihak desa dalam rangka pengembangan ayam ternak melalui digitalisasi ini.


Nah, saat ini pihaknya memang membeli orbit dari Telkomsel bisa membantu masyarakat, namun untuk kedepan perlu adanya kerjasama dengan desa guna memfasilitasi wifi yang dapat di gunakan secara bersama khusus digitalisasi ternak ayam.


"Untuk pengembangan ayam ternak secara digitalisasi ini di butuhkan kecerdasan lokal guna membantu sistim tersebut ini menjadi harapan kita kedepan setelah memberikan pelatihan secara teknologi kepada masyarakat" imbuhnya.


Kedepan, kata dia kalau ada warga yang mampu atau berhasil mengembangkan ayam ternak melalui sistim digitalisasi dengan jumlah ayam sekitar 100 ekor ini sangat luar biasa dan memberikan efek domino kepada warga lainnya.


Terkait dengan peralatan, pihaknya merencanakan bisa memudahkan warga untuk mendapatkan perangkat tersebut  dengan di lakukan duplikasi, karena tidak ada yang jual di pasaran.


Tapi, kalau nanti ada sejumlah warga berminat bisa membuat profosoal melalui pihak desa yang di tujukan ke ITB. Nah kalau mendapatkan peralatan ini tidak ada di pasaran ini hanya murni pengabdian kepada masyarakat, terangnya.


"Kalau ada warga yang memiliki inovasi bisa juga di bantu untuk merangkai komponen peralatannya untuk mengembangkan ternak ayam ini melalui sistim digitalisasi, bisa juga mengajukan ke ITB dengan memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat yang berbasis biaya pribadi atau kelompok ternak" ujarnya.


Kepala Desa Sipora Jaya, Lutfi menyampaikan terima kasih kepada ITB yang telah memberikan ilmu pengetahuan melalui pelatihan pemanfaatan internet of things digitalisasi peternak ayam dan ikan, setidaknya dapat membantu masyarakat nantinya.


"Kita berharap memberikan manfaat besar kepada masyarakat terkait kegiatan ITB ini baik digiitalisasi ternak ayam, ikan dalam program biovlog termasuk penanganan stunting melalui program" ucapnya.


Selanjutnya terkait ilmu yang diserap ini, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak ITB dengan target bisa sukses sesuai ilmu yang di berikan oleh ITB dan masyarakat bisa mandiri nantinya.


Editor : Tim Redaksi

Author Name

{picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.