Infonews - Dalam upaya bersama untuk memperbaiki akses air bersih, masyarakat lakukan kegiatan gotong royong penggalian dan pembersihan area intake serta reservoar sumber air di Desa Matobe, kecamatan Sipora selatan, kepulauan Mentawai.
Kegiatan ini lahir dari proses panjang penyusunan Rencana Aksi Komunitas yang telah dimulai sejak Februari 2025. Melalui proses ini, masyarakat secara aktif terlibat dalam mengidentifikasi masalah dan menentukan langkah penyelesaiannya.
Salah satu isu utama yang muncul dari proses tersebut adalah keterbatasan akses terhadap air bersih di empat dusun, yaitu Sosoroat, Usut Ngaik, Maosa, dan Panepuat.
Selama ini, warga di wilayah tersebut mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini berdampak pada kesehatan, aktivitas rumah tangga, serta kegiatan ekonomi masyarakat.
Menanggapi hal ini, kader HVCA desa, FID, kelompok perempuan, kelompok berisiko, dan Pemerintah Desa duduk bersama dalam agenda Musyawarah Desa untuk merencanakan langkah-langkah nyata.
Hasil dari musyawarah itu, disepakati bahwa perbaikan akses air bersih harus dimulai dari sumbernya, yaitu dengan membersihkan dan menggali kembali area intake dan reservoar.
Kesepakatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah desa serta dukungan ASB SEA dan Jemari Sakato dalam program great.
Gotong royong pertama di lokasi sumber air menjadi simbol komitmen bersama untuk mewujudkan perubahan. Melalui kerja sama ini, masyarakat berharap kebutuhan air bersih dapat terpenuhi secara berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat semangat kebersamaan, kepedulian lingkungan, dan kemandirian desa dalam mengelola sumber daya yang dimiliki.
Kegiatan gotong royong berlokasi di Desa Matobe, tepatnya di Ladang Salah satu Masyarakat yang memiliki hambatan Melangkah, yang menjadi titik lokasi sumber air yang akan dibersihkan dan di gali.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Senin, 13 Oktober 2025, sebagai tindak lanjut hasil musyawarah bersama Pemerintah Desa yang diadakan pada Jum’at, 10 Oktober 2025. Dalam musyawarah tersebut disepakati jadwal dan pembentukan tim penggerak gotong royong.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat, antara lain, Pemerintah Desa Matobe, 4 Kepala Dusun Usut Ngaik, Sosoroat, Panepuat dan Maosa, Perwakilan kelompok PKK dan Perempuan Desa, Perempuan Kepala Rumah Tangga, Tokoh Adat, Kelompok pemuda dan Karang Taruna serta masyarakat setempat di lingkungan 4 Dusun Usut Ngaik, Sosoroat, Panepuat dan Maosa Desa Matobe.
Keterlibatan lintas kelompok ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam menjaga sumber daya air desa.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen bersama Pemerintah Desa dan masyarakat untuk meningkatkan akses dan ketersediaan air bersih di Desa Matobe. Selain itu, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Aksi Komunitas (RAK) yang telah disepakati sebelumnya dan juga menjadi bagian dari prioritas Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun 2026.
Dalam kegiatan ini, tahap awalnya difokuskan pada Penggalian, pembersihan Jalur akses Menuju sumber air dan area sekitar sumber air, termasuk Intake dan Reservoar yang akan dijadikan titik utama pengambilan air bersih.
Pemerintah Desa bersama tim penggerak dan warga bergotong royong membawa peralatan kebersihan, menata area sumber air, dan memastikan lokasi siap untuk proses perbaikan serta pemanfaatan ke depannya.
Editor : Tim Redaksi