Latest Post

 

Infonews - Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) berfungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki oleh badan publik sesuai dengan amanat UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.


Dengan keberadaan PPID maka masyarakat yang akan menyampaikan permohonan informasi lebih mudah dan tidak berbelit karena dilayani lewat satu pintu.


"Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Bawaslu Mentawai akan memperluas jangkauan informasi pengawasan di ruang publik" sebut Ketua Bawaslu Mentawai, Nasrullah Siritoitet, Rabu (8/10/2025).


Dalam meningkatkan pengelolaan PPID ini, pihaknya masif melakukan sosialiasi di berbagai instansi agar fungsi PPID dalam keterbukaan informasi publik berjalan dengan baik.


Langkah ini, kata dia menjadi komitmen Bawaslu Mentawai untuk memperluas jangkauan informasi pengawasan sekaligus mengajak masyarakat aktif dalam menjaga transparansi dan partisipasi publik.


"Ini salah satu strategi yang bisa kita ambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi dengan melaksanakan keterbukaan informasi publik melalui PPID" terangnya.


Dalam hal ini sangat penting di lakukan publikasi secara masif kepada masyarakat untuk membangun citra baik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan melaksanakan penanganan aduan masyarakat secara cepat dan tepat.


"Inovasi dalam pelayanan informasi perlu untuk terus dikembangkan baik melalui pelayanan tatap muka, pelayanan secara daring sangat diinginkan masyarakat termasuk pembuatan konten-konten berupa pelaksanaan kegiatan, kebijakan, infografis layanan yang ada, tips dan informasi lain yang bermanfaat bagi masyarakat" tuturnya.


Lanjut di sampaikan, Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik.


"Peran PPID di lembaga Bawaslu Mentawai  dalam pelayanan dan penyediaan informasi perlu kita kembangkan dan di perluas" tukasnya.



Editor : Tim Redaksi


 

Infonews - Dalam menjalankan aktivitas ditengah masyarakat, Bintara Pembina Desa (Babinsa) selalu memberikan wejangan dan motivasi kepada mitra karib yang berada di desa binaan.


Tujuan yang di lakukan ini agar kedekatan dengan warga binaan terus terjalin dengan baik serta sebagai penunjang tugas kedepan.


Dalam kegiatan komsos kali ini, Babinsa Koramil 02/Muara Siberut, Serka Sopiandi sharing dengan salah satu warga nelayan Dian warga Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Rabu (8/10/2025).


Komunikasi sosial yang di bangun Babinsa ini membahas perkembangan aktivitas nelayan di wilayah binaan termasuk dengan aparatur desa yang berada di wilayahnya.


Komsos yang kita lakukan ini bagaimana terwujud silahturahmi yang baik agar kegiatan yang di laksanakan berjalan dengan lancar" pungkasnya.



Editor : Tim Redaksi

 

Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion beserta Komisi IV DPRD Kota Padang lakukan peninjauan SPPG MBG di Kota Padang.

INFONEWS-Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion beserta Komisi IV DPRD Kota Padang lakukan peninjauan SPPG MBG di Kota Padang di dua titik  yaitu dapur Sentra Pangan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG) yang berada di Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti Kecamatan Padang Timur, serta salah satu Dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) di kawasan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang Selasa (7/10/2025).

Muharlion mengatakan Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program MBG di Kota Padang berjalan sesuai dengan standar operasional, sekaligus mengantisipasi agar tidak terjadi kasus keracunan makanan seperti yang sempat terjadi di beberapa daerah yang ada di luar Sumbar maupun Sumbar.

Muharlion mengatakan saat ini baru sekitar 17 SPPG yang beroperasi di kota Padang dimana idealnya untuk menyuplai MBG di Kota Padang secara keseluruhan memerlukan sekitar 82 SPPG di Kota Padang.

“Kedepannya harus ditingkatkan operasionalnya, kedepan kita mendorong agar sisanya segera di operasionalkan. Kita juga mendengar ada yang sudah booking namun masih belum beroperasi, mungkin perwakilan MBG per kecamatan bisa melaporkan hal tersebut kepada kami mana yang masih belum beroperasi,”katanya.

Lebih lanjut, Muharlion mengatakan bahwa sidak ini juga bertujuan untuk belajar dari pengalaman daerah lain, seperti di Kabupaten Agam, di mana sempat terjadi kasus keracunan massal dari makanan program bergizi. Ia menekankan pentingnya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di Kota Padang.

“Tujuan kita melakukan peninjauan ini adalah untuk mengantisipasi dan belajar dari pengalaman di daerah lain. Kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak dan mengurangi risiko keracunan di Kota Padang,” ungkapnya.

Dari hasil tinjauan, Muharlion menemukan bahwa ada beberapa dapur SPPG yang menyalurkan makanan dalam dua shift.  Hal ini, menurutnya, perlu pengawasan ekstra untuk memastikan makanan tetap dalam kondisi layak konsumsi hingga sampai ke tangan siswa.

Lalu berkaitan dengan beberapa postingan yang memperlihatkan makanan MBG dibawa pulang oleh siswa, Muharlion memberikan perhatian khusus. Ia menekankan bahwa makanan MBG seharusnya dikonsumsi di sekolah, bukan dibawa pulang.

“Menurut keterangan ahli gizi, makanan dari program ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari enam jam setelah disiapkan. Misalnya, anak SD dimana jadwal pemberian MBG kepada mereka dipagi hari, sedangkan mereka pulang pada jam satu atau dua siang, tentu sudah melewati batas waktu aman konsumsi.”tegasnya.

Demikian, ia meminta pihak sekolah agar ikut berperan aktif dalam pengawasan, memastikan makanan dikonsumsi sesuai jadwal yang ditetapkan dan tidak disimpan terlalu lama demi menghindari kejadian keracunan yang diduga akibat MBG kedepannya di Kota Padang.(*)

 




INFONEWS-Sepanjang periode Januari hingga September 2025 (Triwulan III), PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat telah melayani sebanyak 1.493.402 penumpang. Angka ini meningkat 11,3 persen dibanding periode yang sama pada 2024 dengan total 1.341.526 penumpang.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menjelaskan peningkatan volume penumpang ini didorong oleh penambahan frekuensi perjalanan, peningkatan kapasitas tempat duduk, serta tingginya minat masyarakat dalam menggunakan moda transportasi kereta api.

Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api terus meningkat. Masyarakat kini semakin menyadari bahwa kereta api merupakan solusi transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan,” ujar Reza.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelanggan atas kepercayaannya, seraya menegaskan komitmen KAI untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, keselamatan, dan kenyamanan perjalanan.

Reza menambahkan, 5 stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi pada periode tersebut adalah Stasiun Padang dengan 392.848 penumpang, Stasiun Pariaman 303.899 penumpang, Stasiun Air tawar 139.036 penumpang, Stasiun Naras 88.553 penumpang, Stasiun BIM 83.705 penumpang.

Kemudian, 5 stasiun kedatangan dengan volume penumpang tertinggi yaitu Stasiun Padang dengan 411.260 penumpang, Stasiun Pariaman 316.580 penumpang, Stasiun Air tawar 121.028 penumpang, Stasiun Naras 98.952 penumpang dan Stasiun BIM 80.859 penumpang

Dari sisi _on Time Performace_ (OTP) ketepatan waktu, KAI Divre II Sumbar berhasil mencatatkan performa yang membanggakan. Tingkat ketepatan waktu kedatangan kereta penumpang selama Triwulan III 2025 mencapai 99,58% persen, naik dari 99,34% persen pada periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk tingkat ketepatan waktu keberangkatan kereta penumpang Triwulan III Tahun 2025 di angka 99,27 persen.

Kinerja ini didukung oleh peningkatan mutu operasional secara menyeluruh, termasuk perawatan sarana dan prasarana. Ketepatan waktu menjadi salah satu keunggulan utama transportasi kereta api yang bebas hambatan lalu lintas.

KAI Divre II Sumbar mengimbau kepada calon penumpang untuk tetap merencanakan perjalanan dan melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI.

Pembelian tiket melalui aplikasi Access by KAI dapat dilakukan sejak H-7 keberangkatan sehingga calon pelanggan yang memiliki rencana menggunakan KA dapat jauh-jauh hari membeli tiket tanpa takut kehabisan.

KAI juga masih menyediakan layanan loket go-show di stasiun untuk penjualan tiket yang dibuka 3 jam sebelum keberangkatan KA selama tiket masih tersedia.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan di seluruh aspek, baik di stasiun maupun di atas kereta. Keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu akan selalu menjadi prioritas kami demi mewujudkan transportasi massal yang aman, nyaman, dan berkelanjutan,” tutup Reza.(*)

 

Infonews - Menjaga situasi wilayah agar tercipta kondisi yang aman dan tentram merupakan tugas bersama buka hanya tugas aparat kemananan di wilayah.


Hal itu di sampaikan Babinsa Koramil 04/Sikakap,Kodim 0319)Mentawai, Sertu Angerango Gea saat komunikasi sosial dengan salah satu Securty TPI, Baharudin warga Dusun Sikakap Timur, Kecamatan Sikakap, Kepulauan Mentawai, Selasa (7/10/2025).


Dalam pelaksanaan tugas sebagai Securty, harus memapu memberikan pengamanan dan penertiban di tengah masyarakat, agar situasi wilayah menjadi aman dan damai.


"Tugas ini memang berat, namun kalau saling koordinasi dan kerjasama akan terasa ringan yang di lakukan secara bersama dalam menjaga wilayah" ucap Babinsa.


Kegiatan komsos ini selain memotivasi Securty dalam melaksanakan tugasnya, giat sambang ini juga terjalin silahturahmi sebagai penunjang tugas kedepan.



Editor : Tim Redaksi

.
InfonewsMeski tidak memiliki jasa yang di berikan pemerintah, Hendri Nopianto tetap optimis menjalankan tugas dan fungsinya sebagai staf khusus Bupati bidang hukum sebagai perpanjangan tangan bupati saat melaksanakan pendampingan kegiatan di lapangan.

Dalam memperkuat tugas yang di laksanakan Hendri Nopianto di berikan SK berdasarkan Keputusan bupati Mentawai nomor 100.3.3.2-310 tahun 2025 tentang penunjukan Staf Khusus Bupati Bidang Hukum.


Adapun tugas staf khusus Bupati itu, melaksanakan pengajian dan analisis kebijakan Bupati sesuai dengan ruang lingkup bidangnya, memberikan pertimbangan , saran dan masukan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Bupati sesuai dengan ruang lingkup bidangnya, menerima informasi dari masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan Bupati.


Dalam hal terdapat informasi, opini,  atau isu negatif yang berkembang di tengah masyarakat terkait dengan Bupati, staf khusus meluruskan dan menjelaskan kepada masyarakat sesuai bidang tugasnya dengan arahan Bupati, melaksanakan tugas lain yang di berikan Bupati.


Sementara wewenang staf khusus itu menjadi penghubung antar Bupati dengan pihak laindalam.membangun dan memelihara komunikasi yang efektif serta mewakili Bupati dalam komunikasi informal, non teknis jika diperlukan.


Selanjutnya memfasilitasi komunikasi strategis yakni menyamapaikan infomasi kebijakan Bupati kepada stakeholder serta menyerap aspirasi atau umpan balik dari masyarakat atau instansi dan melaporkan kepada Bupati, mendampingi Bupati dalam forum tertentu untuk memastikan kebutuhan teknis dan protokoler terpenuhi dan menghadiri rapat sesuai bidangnya berdasarkan perintah Bupati.


Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang staf khusus harus berkoordinasi dengan sekretaris daerah dengan memperhatikan mekanisme birokrasi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.


"Tugas dan wewenang yang di berikan sesuai dengan SK, saya di tunjuk sebagai staf khusus siap bertanggung jawab kepada Bupati" tegasnya


Dengan di berikan SK, diharapkan tugas dan wewenang yang akan di jalankan dapat berjalan dengan baik sebagai perpanjangan tangan bupati sesuai bidang yang di amanahkan, pungkasnya.



Editor : Tim Redaksi




 

Ketua DPRD Padang Muharlion, saat memberikan materi tentang keterbukaan informasi publik di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Senin (06/10/2025).

INFONEWS-Pemerintah Kota (Pemko) Padang menghadapi tantangan serius menjelang penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026. Pasalnya, dana transfer dari pemerintah pusat mengalami pemangkasan signifikan, mencapai sekitar Rp500 miliar.

Kondisi ini memaksa Pemko bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang melakukan penyesuaian besar terhadap struktur anggaran dan prioritas pembangunan. DPRD Kota Padang saat ini tengah mematangkan pembahasan Rancangan APBD 2026, yang ditargetkan rampung dan disahkan pada akhir November mendatang

Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, membenarkan bahwa pengurangan Transfer ke Daerah (TKD) dari pusat dengan total sekitar Rp328 miliar pada pos yang telah dikonfirmasi berdampak langsung terhadap rencana belanja daerah.

“Pemangkasan ini tentu memengaruhi berbagai program, baik belanja pegawai maupun belanja lainnya. Karena ini sudah kali ketiga penyampaian APBD, maka otomatis akan ada perubahan besar dalam struktur anggaran," ujar Muharlion, usai memberikan materi tentang keterbukaan informasi publik di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Senin (06/10/2025).

Muharlion menambahkan, bahkan, kemungkinan Wali Kota juga akan menyesuaikan RPJMD agar target capaian tetap realistis. Menurutnya, DPRD dan Pemko kini sedang menyamakan persepsi agar penyusunan APBD 2026 tetap berjalan sesuai koridor hukum dan kebutuhan prioritas daerah.

Salah satu dampak yang sedang dikaji adalah penyesuaian belanja pegawai yang sebelumnya mencapai 45 persen dari total APBD. Persentasenya kemungkinan akan berkurang, namun angka pastinya masih dalam tahap pembahasan.

“Begitu juga dengan anggaran infrastruktur. Sesuai amanat nasional, minimal 40 persen APBD harus dialokasikan untuk infrastruktur. Kita sedang menghitung mana yang paling prioritas agar pembangunan tetap berjalan meski ruang fiskal menyempit,” jelasnya.

Terkait dorongan agar OPD lebih aktif menggaet dana pusat seperti disampaikan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, Muharlion menilai hal itu bukan perkara mudah. Sebab, sebagian besar alokasi dana kementerian telah memiliki peruntukan khusus.

“Dana pusat itu sudah dibagi-bagi sesuai ketentuan. Jadi peluangnya hanya bisa dijemput untuk program yang belum punya peruntukan ke daerah. Sekarang kita masih mencari formulanya agar OPD bisa lebih efektif menjemput peluang itu,” ujarnya.

Muharlion menambahkan, ada dua langkah utama yang sedang difokuskan DPRD dan Pemko dalam menghadapi situasi ini, yaitu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menekan belanja nonprioritas.

Sementara Wali Kota Padang, Maigus Nasir, sebelumnya menegaskan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus proaktif mencari peluang pendanaan langsung ke kementerian. Langkah ini dinilai penting untuk menutup celah pembiayaan akibat pemotongan dana pusat. "Kerja kita berat tahun ini.Kita harus menyesuaikan angka-angka itu agar APBD tetap sehat dan program prioritas masyarakat tidak terganggu," pungkasnya.(bim)


Author Name

{picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.