Wabup Jakop Saguruk : Implementasi Budaya Harus Jelas dan diharapkan Ada Museum di Mentawai

Infonews - Sebagai daerah beragam, kita patut berbangga karena memiliki kekayaan tradisi dan kearifan lokal yang menjadi jati diri kita. Tak hanya sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya memiliki peran penting dalam membentuk karakter positif.


Nah, terkait hal ini bagaimana masyarakat kita paham soal budaya, implementasinya harus membuat kelembagaannya melalui pembuatan atribut tradisional mentawai yang sudah di sepakati pemerintah termasuk DPRD.


"Ketika ini nanti terlaksana kita mendukung bagaimana ada museumnya, jadi implementasi budaya harus jelas, karena disitulah bisa kita support anggarannya" sebut Wakil Bupati Mentawai, Jakop Saguruk dalam pembukaan Workshop pembuatan atribut tradisional Mentawai yang di selenggarakan Disdikbud Mentawai di kawasan home stay Mapadegat, Senin (19/5/2025).


Dia menegaskan, kalau kita tidak punya kelembagaan, maka sulit mendapatkan anggaran, nah saat ini bagaimana kita mendorong pihak sekolah menjadi sasaran utama dan akan muncul orang-orang yang punya talenta soal budaya.


Sebenarnya kita tidak ada kata terlambat, melalui pelatihan seperti ini harus di masifkan yang di mulai dari kalangan pelajar baik SD, SMP hingga SMA dalam membentuk karakter mereka melalui karya seni budaya, tuturnya.


Dia mencontohkan tidak ada masalah berbeda soal tato seperti ti'ti modelnya berbeda dengan di Siberut, Sipora dan Sikakap, namun perlu di gari bawahi, bahwa perbedaan itu menjadi kita semangat dan kaya akan beragam budaya di Mentawai dengan julukan nama bumi Sikerei itu, tapi semuanya namnya tetap tato Mentawai.


Disamping itu, dikatakan Jakop soal budaya ini lebih penting diterapkan di sekolah, nanti kalau sudah ada perda nya yang di tuntaskan tahun ini bisa dimasukan dalam kurikulum Budaya Mentawai (Bumen) untuk menjadi bahan pelajaran.


Terkait dengan sanggar yang ada, dia mengatakan, pada prinsipnya sanggar tidak membuat atribut, namun mempromosikan budaya Mentawai melalui Iven dan antraksi yang berkolaborasi dengan Dinas pendidikan dan kebudayaan mentawai.


"Meski berbeda budaya di empat pulau besar di Mentawai, tapi ini cirikhas kita mengangkat derajat budaya kita sendiri" ucapnya.


Dia berharap pelatihan ini, intinya pembuatan atribut budaya Mentawai harus bernilai ekonomis, kalau tidak, maka tidak berarti kegiatan yang di laksanakan artinya wujud kegiatan itu tidak tercapai sasaran.


Dikatakan, kegiatan ini mesti sampai sasarannya di setiap sekolah, ketika talenta peserta didik muncul, hasil karya mereka bisa di tampilkan di berbagai Iven dan tak kalah pentingnya juga Disparpora Mentawai menjadi terdepan untuk mempromosikan budaya Mentawai 


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai, (Disdikbud), Aban Barnabas menuturkan, selama workshop pembuatan atribut tradisional Mentawai ini, pihaknya memberikan pelatihan pembuatan seperti luat, inu, intinya atribut Mentawai yang biasa di gunakan.


Dalam pelatihan ini, tentu sasarannya kepada guru dulu, sehingga ilmu tersebut di teruskan kepada peserta didik di sekolah guna memperkuat budaya sekaligus melestarikannya, agar tidak habis begitu saja, tapi terjaga kelestarian budaya tersebut.


Dia mengaku, dalam dunia yang serba modern dan dinamis ini, pelestarian budaya menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang besar. Di tengah arus globalisasi yang kencang, kita dituntut untuk beradaptasi tanpa melupakan identitas dan akar budaya kita. Melalui pelatihan ini diharapkan terjawab tantangan tersebut, (Ers).



Editor : Tim Redaksi

Label: ,

Publica un comentari a l'entrada

[facebook]

Author Name

{picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulari de contacte

Nom

Correu electrònic *

Missatge *

Amb la tecnologia de Blogger.